TULANG BAWANG GS – Pelaksanaan bantuan rehabilitasi ruang kelas yang bersumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan tahun 2020, diduga banyak penyimpangan. Program ini seolah telah menjadi ajang korupsi berjamaah para pihak terkait.
Pihak pelaksana di sekolah masih berupaya untuk mengambil keuntungan pribadi dari dana yang diterima, tentunya dengan melakukan pengurangan volume atau item-item pekerjaan. Hal itu yang terjadi di pemerintah Kabupaten Tulang Bawang salurkan DAK Tahun 2020 guna melaksankan rehab gedung sekolah SMP MMT Kecamatan Rawa Pitu dengan anggaran sebesar Rp. 575.720.000.
Rehab gedung tersebut diduga Melanggar Undang undang No 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan informasi publik. Pasalnya, berdasarkan Pantauan awak media pada Hari Selasa (1/12/2020) lalu, melihat pembangunan rehab empat lokal SMP MMT tersebut terlihat beberapa hal yang Janggal. Salah satunya, ada dugaan pekerjaan tidak sesuai spek seperti Pemasangan kusen hanya satu plong saja yang diganti dengan kusen baru, yang lainnya masih tetap dipasang kusen yang lama.
Salah satu Tukang yang enggan disebutkan nama aslinnya mengatakan, kalau masalah kusen aku kurang tau mas, bukan aku yang ngerjain, aku ngerjain Gapur dan juga baru kerja beberapa hari ini, Cuma gapura ini mas beda diluar dari rehap kelas.
“Kalau atap baru bahan dari krangka baja, plapon pun baru dari triplex, lantai pun dari kramik, kalau kepala sekolahnya sering kesini, cuma sekarang beliau gak ada disini masih dijawa nikahin anaknya”. Ungkapnya.
Hingga berita ini diterbitkan kepala sekolah SMP MMT Rawa pitu Belum bisa dikonfirmasi lewat via telepon seluler, melaluo telpone tidak diangkat, Dikirim Pesan lewat Whatshap tidak dibalas
Publik meminta kepada Pemerintah Kabupaten tulang bawang dan Dinas Pendidikan, untuk turun tangan dan mengawasi pembangunan rehab di SMP MMT Kecamatan rawa pitu yang patut dipertanyakan. (Gus).
Komentar