oleh

Pemkab Lampung Selatan Gelar Pembinaan Qori-Qoriah untuk Siapkan Generasi Qur’ani

LAMPUNG SELATAN GS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) menggelar Pembinaan Qori-Qoriah tingkat kabupaten di Pondok Pesantren Ushuludin, Desa Belambangan, Kecamatan Penengahan, Kamis (23/10/2025).

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Supriyanto, dengan menghadirkan Dewan Hakim Nasional bidang Kaligrafi, Prof. Dr. KH. Arsyad Sobby, M.Ag. Turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Lampung Selatan serta para pengasuh pondok pesantren se-Lampung Selatan.

Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Firmansyah, menyampaikan bahwa pembinaan ini diikuti 57 peserta dan pembina pada sejumlah cabang lomba, di antaranya Tilawah, Tahfidz, Qiraat, dan Khat.

“Tujuan pembinaan ini untuk meningkatkan kualitas bacaan, pemahaman, dan penghayatan Al-Qur’an para Qori dan Qoriah, sekaligus mempersiapkan peserta terbaik menghadapi MTQ tingkat provinsi maupun nasional,” ujar Firmansyah.

Sementara itu, Sekda Supriyanto menegaskan bahwa kegiatan pembinaan ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan bagian dari tanggung jawab konstitusional dan spiritual pemerintah daerah, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

“Pendidikan keagamaan adalah pilar utama pembangunan karakter bangsa. Kegiatan ini sejalan dengan misi RPJMD Kabupaten Lampung Selatan, yaitu meningkatkan kualitas SDM yang beriman, berilmu, dan berdaya saing,” tegasnya.

Ia juga menyoroti tantangan perkembangan digital yang membuat generasi muda lebih akrab dengan gawai dibanding mushaf Al-Qur’an.

“Banyak yang bisa membaca Al-Qur’an tapi tidak memahami maknanya. Banyak yang hafal tapi tidak mengamalkan. Karena itu, pembinaan ini harus menumbuhkan pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan nyata,” pesannya.

Supriyanto menambahkan bahwa Pemkab Lampung Selatan akan terus mendorong lahirnya generasi Qur’ani yang berakhlak, cerdas, dan relevan dengan zaman, melalui penguatan berbagai program seperti beasiswa tahfidz, pelatihan dakwah digital, dan kolaborasi dengan pesantren berbasis teknologi.

“Jadikan pembinaan ini bukan akhir, tetapi awal kebangkitan baru. Kebangkitan generasi Qur’ani yang fasih lidahnya, bersih hatinya, dan kuat jiwanya,” tutupnya.(*)