oleh

HUT Tuba Ke 26, Menggelar Acara Menghidupkan Tradisi Lampung “Nyubuk Majeu”

TULANG BAWANG GS – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) Ke 26, Pemerintah daerah (Pemda) setempat, menggelar berbagai acara salah satunya yakni menghidupkan tradisi Lampung “Nyubuk Majeu”.

Selain OPD dan masyarakat kegiatan nyubuk majew juga di ikuti oleh Ketua TP PKK Tuba Herlinawati Qodrotul di halaman Kantor Bupati Tuba. Selasa (14/03/2023).

Selain Nyubuk Majeu, Pj Bupati Tuba Qodrotul Ikhwan mengatakan, bahwa tahun depan akan diadakan festival Turun di Way Tuba demi melastarikan adat budaya lampung.

“Kegiatan hari ini salah satu rangkaian Festival Megou Pak, karena Kegiatan kita dalam rangka HUT Tuba, Seperti olahraga Sepak bola dan besok akan lomba mancing”. Ucap Qodrotul Ikhwan.

Pj Bupati Qodrotul Ikhwan menambahkan, Nyubuk salah satu tradisi kita, makanya kita lestarikan adat nyubuk, karena ini proses yang sangat baik. Ketika terjadi pernikahan seorang gadis dengan seorang Pria. Karena acara nyubuk kita pecahkan rekor muri, jumlah nyubuk terbanyak dengan jumlah 1320 Orang kata Qodrotul Ikhwan.

“Kita akan melastarikan adat yang ada di Tuba Turun di Wai dan tradisi lainnya insya allah tahun depan,” kata Qodrotul Ikhwan kepada Wartawan.

Keterangan: Nyubuk majeu adalah satu Adat Istiadat Masyarakat Lampung yang di artikan sebagai salah satu proses dari keluarga yang ingin melihat secara langsung kondisi sang gadis atau pengantin setelah sebambangan.

Nyubuk majeu merupakan salah satu proses pihak keluarga yang ingin melihat langsung kondisi seorang gadis atau pengantin wanita setelah sebambangan sebelum dilakukan upacara adat yang dilakukan oleh mempelai pria. Sebambangan adalah membawa lari gadis lampung dengan maksud untuk dinikahi dengan adanya kesepakatan dari kedua belah pihak.

Nyubuk majeu biasanya dilakukan pada malam hari yang dilakukan oleh ibu-ibu atau gadis, setiapa keluarga mempelai diharuskan memakai penutup wajah (sarung) yang hanya terlihat matanya saja.

Nyubuk majeu juga merupakan suatu momen yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga besar mempelai wanita maupun mayarakat yang datang secara berkelompok, dengan tujuan dapat melihat suasana batiniah dan lahiriah dari calon pengantin wanita. (Gus).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

26 − 24 =

News Feed