WAY KANAN GS — DPRD Way Kanan optimis sengketa Agaria Masyarakat adat Kampung Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu vs PT.BMM yang sudah berlangsung bertahun tahun belakangan semoga segera tuntas. Hal tersebut di katakan Ketua Komisi 1 DPRD Way Kanan Rojali Usman.
Sengketa Agaria antara Eeng cs dan PT.BMM memang sudah berlangsung bertahun tahun, “Saya melihat berlarut larutnya penyelesaian sengketa lahan kedua belah pihak, di duga karena banyak oknum oknum yang menunggangi demi kepentingan peribadi tanpa memikirkan nasib rakyat”. kata Rojali Usman yang juga ketua DPC Partai PAN Way Kanan itu menjelaskan, pada wartawan di skretariat DPRD setempat Senin (30/12/2019) lalu.
“Saya berharap saat ini semua lembaga yang ada di kabupaten Way Kanan TNi/Polri/dan pemerintah ikut mendorong pihak PT.BMM, mengakomodir apa yang menjadi keinginan dari masyerakat Adat Gunung Sangkaran, karena kami mengharapkan PT.BMM vs Eeng damai tanpa adanya konplik di lapangan”. Ungkapnya.
Kepada Masyarakat Gunung Sangkaran untuk bersabar karena saat ini kita hanya tinggal menunggu jawaban dan opsi mana yang akan di pilih oleh PT.BMM, “Kita ketahui dua opsi yang telah di ajukan oleh beberapa tokoh Kampung Gunung sangkaran terhadap PT.BMM. Dalam ajuan meliputi : Kembalikan lahan, bebaskan lahan dan opsi ini akan di jawab oleh Perusahan di Awal januari 2020”. Ucapnya.
“Oleh karena itu, saya meminta masyarakat adat Guning Sangkaran untuk menahan diri sembari menunggu opsi mana yang akan di pilih oleh PT.BMM”. Ungkap Rojali.
Sementara Tokoh Penyimbang Kampung Gunung sangkaran Muhmmad Saleh Efendi mengatakan, “saya sangat mengapresiasi langkah langkah yang terus di lakukan oleh DPRD Way Kanan dan Bupati Way Kanan untuk mendorong penyelesaian sengketa lahan mereka dengan perusahan PT.BMM.
“Saya yakin dengan kedua lembaga tersebut dapat memberikan rasa keadilan kepada rakyat, sesuai dengan nawa cita persiden konplik mereka dengan PT.BMM akan segera tuntas”. Kata Saleh Efendi.
Menurutnya, seluruh masyarakat Adat Gunung Sangkaran sama sekali tidak menginginkan adanya konplik di lapangan, tetapi, bila perusahan tetap tidak juga ingin adanya mupakat maka saya pastikan masyasrakat akan pertahankan hak mereka meski nyawa yang akan menjadi taruhanya. Tegasnya. (Saleh).
Komentar