TULANG BAWANG GS – Sejumlah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kabupaten Tulang bawang (Tuba) yang salah satu nya, SMAN1 Banjar Agung Kabupaten Tuba, di bawah pimpinan Firmansyah selaku Kepala sekolah (Kepsek), pihak sekolah tersebut diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap peserta didiknya yang nilainya Pantastic tinggi hingga mencapai jutaan rupiah.
Dengan dalih operandi Sekolah meminta wali murid membayar sejumlah uang dengan alasan sumbangan untuk mencukupi anggaran pendidikan yang tidak ter-cover dari Dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Terkait hal itu, kegunaan dana tersebut tak lain seperti untuk biaya daftar ulang mencapai 2 juta rupiah bahkan lebih. serta biaya untuk iuran setiap Minggu Rp.5.000 persiswa, dan juga biaya stadi tour mencapai Rp.2,850.000.
Hal ini yang di sampaikan Sam (40) salah satu warga selaku wali murid saat di pintai keterangan di rumahnya, dirinya juga menambahkan terkait biaya daftar ulang anaknya mencapai dua juta rupiah lebih.
“Kemarin biaya daftar ulang mencapai dua juta lebih katanya biaya untuk seragam sama uang gedung SPP nya juga satu bulan Rp. 125.000”. Katanya.
Lanjut Sam, “kalau biaya keberangkatan Studi tour kemarin anak saya bayar Tp. 2.850.000 yang disetorkan kesekolah, belum di tambah lagi biaya jajannya, mau lebih lengkap lagi tanya saja sama pihak sekolahnya soalnya saya banyak lupa maklum sdh tua, untuk sementara itu saja dulu yang saya ingat”. Imbuhnya.
Di tempat berbeda, di tanyakan wartawan Ibu setengah baya warga seputaran sekolah yang engan ditulis namanya selaku wali murid dirinya membeberkan bahwa, ia juga hampir kualahan untuk membiaya sekolah anaknya di SMAN 1 Banjar agung.
“Awal masuk sekolah atau kenaikan kelas, mereka bayar daftar ulang Rp.2.250 000 lebih kurang, di tambah lagi saat Studi tour mereka bayar di sekolah untuk biaya transport keberangkatan Studi tour Ro.2.850.000 persiswa dan ditambah biaya Rp.5000 rupiah persiswa, untuk membeli alat kebutuhan kebersihan di sekolah seperti sabun, sapu dan lainya”. Terang narasumber.
Dihubungi wartawan berkali-kali via seluler Kepsek Firmansyah, meskipun nomor henponnya sedang aktip atau online, namun di abaikannya saja, hingga berita ini diterbitkan. Kanis (9/11/2023).(Agus).
Komentar