WAY KANAN GS – Wakil Bupati (Wabup) Drs. H. Ali Rahman, M.T menghadiri Acara Pertemuan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Way Kanan Tahun 2023, di Ruang Rapat Utama Pemkab Way Kanan, Senin (13/03/2023).
Dalam sambutannya, Wabup Ali Rahman menyampaikan bahwa dalam Periode Tahun 2020-2024 menjadi tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sehingga merupakan periode pembangunan jangka menengah yang sangat penting dan strategis. RPJMN 2020-2024 akan memengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, dimana pendapatan perkapita Indonesia akan mecapai tingkat kesejahteraan setara dengan Negara-negara berpenghasilan menengah atas (Upper-Middle Income Country) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas SDM, pelayanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
“Penurunan prevalenssi wasting dan stunting pada Balita merupakan sasaran pokok RPJMN 2020-2024. Prevalensi Stunting di Kabupaten WayKanan telah terjadi penurunan dari 27,7% pada Tahun 2019 (SSGBI 2019), Tahun 2021 menjadi 20,7% (SSGI 2021) serta Tahun 2022 menjadi 18,4% (SSGI 2022) dan ditargetkan secara Nasional menjadi 14% pada Tahun 2024. Upaya pencegahan dan penurunan stunting tidak dapat dilakukan hanya oleh sektor kesehatan, karena penyebabnya yang multidimensi. Percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi diantara Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kampung dan Pemangku Kepentingan lainnya”, ujar Wabup Ali Rahman.
Berdasarkan Mandat Perpres Nomor 72 Tahun 2021, BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting dan juga berdasarkan Keputusan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor : KEP.42/M.PPN/HK/04/2020 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2021 bahwa Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu dari 100 Kabupaten perluasan lokus stunting.
“Penurunan Stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti tambahannya tumbuh kembang anak. Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal, hal ini beresiko menurunkan produktivitas saat dewasa. Stunting juga menjadikan anak rentan penyakit dan beresiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Bahkan stunting dan berbagai bentuk masalah gizi diperkirakan berkontribusi pada hilangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (DRB) setiap tahunnya”, lanjut Wabup Ali Rahman.
Selanjutnya, dukungan kebijakan yang dimiliki Kabupaten Way Kanan dalam percepatan penurunan stunting diantaranya telah ditetapkan dalam Perbup Way Kanan Nomor 38 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting, selain itu, Kabupaten Way Kanan juga telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari Tingkat Kabupaten sampai dengan Tingkat Desa yang dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan. Kabupaten Way Kanan juga telah menetapkan 31 Kampung sebagai Desa Lokasi Fokus Penanganan Stunting pada Tahun 2023, dimana bukan berarti Kampung lainnya tidak mendapat perhatian. Sampai Tahun 2024 secara bertahap seluruh Kampung di Kabupaten Way Kanan akan menjadi lokus penanganan stunting.
“Hari ini kita akan bersama-sama mendeklarasikan komitmen Pemerintah Kabupaten Way Kanan dalam percepatan penurunan stunting terintegrasi, Saya sangat berharap kegiatan ini bukan hanya sekedar seremonial saja, tetapi menunjukan keseriusan Pemkab Way Kanan dalam penanganan dan pencegahan kejadian stunting. Seluruh peserta yang hadir hari ini, adalah instansi yang berkontribusi langsung dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi, Saya sangat menantikan aksi dari kita semua agar terwujud masyarakat Way Kanan Unggul dan Sejahtera”, tutur Wakil Bupati.
Diketahui, sesuai dengan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, aju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengn menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandasakan keunggulan kompetitif di berbagai bidang yang didukung oleh SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Tatanan masyarakat Indonesia yang mandiri, adil dan makmur, khususnya dalam bidang kesehatan salah satunya ditandai dengan status kesehatan dan gizi masyarakat yang semakin meningkat serta proses tumbuh kembang yang optimal, yang ditandai dengan meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dan Healthy Adjusted Life Expectancy (HALE).
Diketahui, pada kegiatan Rembuk Stunting tersebut juga dilakukan Penandatanganan MoU dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Instritur Al Ma’arif Way Kanan yang juga Penandatanganan Komitmen terkaiit Penurunan Stunting.
Hadir, Kepala Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan, Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, Dinas Sosial, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Pimpinan Kecamatan se-Kabupaten Way Kanan, serta Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Persatuan. Selain itu juga dihadiri oleh Organisasi GOW, Organisasi Profesi Kesehatan, Pengurus Forum Anak Daerah, Perwakilan Perguruan Tinggi Institut Al Ma’arif Baradatu, Forum CSR, Tenaga Ahli P3MD. (Leh).
Komentar