LAMPUNG GS – Universitas Lampung (Unila) menggelar pengajian dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa taala serta menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1446 H. Jumat (28/2/2025), di Ruang Sidang Pelantikan, lantai empat, Gedung Rektorat.
Panitia pengajian ini menghadirkan Ustaz Abdullah Kafi Hamdan sebagai narasumber, yang menyampaikan tausiah mengenai makna dan keutamaan bulan Ramadan. Dalam kajiannya, ia mengulas surat Al-Baqarah ayat 183 hingga 186, yang menjelaskan tentang kewajiban berpuasa bagi orang-orang beriman, tujuan puasa untuk mencapai ketakwaan, serta keutamaan berdoa di bulan suci.
Ustaz Abdullah Kafi Hamdan menekankan, Ramadan adalah momentum bagi umat muslim untuk memperkuat ibadah, meningkatkan kesabaran, dan mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa taala.
Sebagai bentuk kasih sayang Allah, bulan ramadhan diberikan sebagai waktu yang istimewa bagi umat Islam. Arti dari ramadan salah satunya berarti panas. Di bulan suci ini, setiap amal kebaikan dan ibadah yang dilakukan dapat menjadi sarana untuk menghapuskan dosa-dosa yang telah diperbuat selama sebelas bulan sebelumnya.
“Ramadhan memiliki arti salah satunya panas, membakar, hangus sampai habis. Filosofinya adalah ketika kita isi ramadhan dengan kebaikan dan amal shaleh akan membakar dosa kita selama 11 bulan sebelumnya,” ujarnya.
Dalam penjelasannya, beliau menguraikan empat aspek utama dalam kurikulum ramadhan yaitu, puasa sebagai bentuk ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT, sedekah yang bermanfaat bagi orang lain, ramadan sebagai bulannya Al-Qur’an, dan perbanyak berdoa.
Selanjutnya, Wakil Rektor Bidang PKSI, Prof. Ayi Ahadiat, M.B.A., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan penuh keimanan dan keikhlasan. Ia mengutip hadis dari Bukhari dan Muslim ?HR. Bukhari No. 38 dan Muslim No. 760). “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR. Bukhari No. 38 dan Muslim No. 760)
Prof. Ayi Ahadiat menegaskan bahwa puasa tidak hanya menjadi bentuk ibadah individu, tetapi juga memiliki dampak sosial yang luas, terutama dalam meningkatkan kesadaran akan kepedulian terhadap sesama. Ia juga mengajak seluruh sivitas akademika Unila untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum meningkatkan ketakwaan, memperbanyak ibadah, serta mempererat tali silaturahmi.
Kegiatan ini dihadiri oleh sivitas akademika Unila, termasuk Rektor, jajaran wakil rektor, serta tenaga kependidikan di lingkungan Unila. Acara ini merupakan momentum untuk mempersiapkan pribadi Unila dalam menyongsong bulan Ramadhan serta membangun atmosfer akademik yang tidak hanya unggul dalam pendidikan, tetapi juga dalam pembinaan spiritual dan moral.(*)
Komentar