KALIANDA GS – Cahaya baru hadir bagi keluarga prasejahtera di Desa Jati Mulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Melalui program Light Up The Dream (LUTD), PLN UID Lampung – UP3 Tanjung Karang menyalakan listrik gratis bagi warga kurang mampu, Selasa (21/10/2025).
Program ini digelar serentak di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80, dengan total 8.000 sambungan listrik gratis. Untuk wilayah Lampung, tercatat 109 penerima manfaat, dan 30 di antaranya berasal dari Kabupaten Lampung Selatan.
Penyalaan simbolis dilakukan Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, di rumah Ibu Sulastri, warga Dusun II B Desa Jati Mulyo, Kecamatan Jati Agung, sebagai tanda dimulainya penyaluran listrik bagi penerima manfaat di wilayah setempat.
General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochammad, mengatakan program Light Up The Dream merupakan wujud nyata kepedulian PLN untuk menghadirkan akses energi yang layak bagi masyarakat prasejahtera.
“Program ini murni berasal dari sumbangan para karyawan PLN, sebagai bentuk semangat gotong royong membantu masyarakat. Khusus hari ini, ada 30 rumah di Lampung Selatan yang kami nyalakan, dan sepanjang tahun ini sudah ada 71 penerima manfaat,” ujar Rizky.
Selain LUTD, lanjutnya, PLN juga terus mendorong berbagai inisiatif sosial yang berfokus pada pemerataan akses energi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh pelosok daerah.
Sementara itu, Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, menyampaikan apresiasi atas kontribusi PLN dalam membantu masyarakat kurang mampu melalui program tersebut. Menurutnya, kegiatan seperti Light Up The Dream tidak hanya memberikan penerangan, tetapi juga menyalakan semangat dan harapan baru bagi penerima manfaat.
“Program ini sejalan dengan semangat membangun harapan. Sesuai namanya, Light Up The Dream. Ketika lampunya menyala, mimpinya juga ikut menyala. Ini inisiatif yang sangat mulia,” ujar Bupati Egi.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pemerintah daerah memiliki keterbatasan, karena itu kolaborasi menjadi kunci. Dengan bekerja bersama, kita bisa menyelesaikan persoalan masyarakat secara cepat dan tepat sasaran,” kata Bupati Egi.(*)