oleh

PJ Sekdakab Way Kanan Arie Anthony Thamrin Rapat Persiapkan Bantuan Warga Terdampak Banjir

WAY KANAN GS – Dengan adanya Langkah – langkah strategis ini, diharapkan upaya penanganan bencana banjir di Kabupaten Way Kanan dapat berjalan secara optimal dan responsif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak, sebab

Banjir tidak hanya berdampak pada permukiman warga, tetapi juga mengancam sektor pertanian, khususnya tanaman padi sawah dan perkebunan jagung, yang berpotensi mengalami gagal panen. Berdasarkan hasil asesmen BPBD, bantuan yang mendesak dibutuhkan oleh masyarakat meliputi kebutuhan pangan untuk berbuka puasa dan sahur, serta peralatan keselamatan seperti jaket pelampung (life jacket) guna menghadapi situasi darurat.

Demikian dijabarkan oleh Penjabat Sekretaris Daerah, Dr. Arie Anthony Thamrin, S.STP.,M.IP., CGCAE, CGRE, saat memimpin rapat persiapan pemberian bantuan bagi korban banjir di Kabupaten Way Kanan, pada Selasa (04/03) di Ruang Kerjanya.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, lanjut Arie, bencana banjir terjadi di Kampung Srimenanti Kecamatan Negara Batin, yang mengakibatkan 120 rumah warga terendam dengan ketinggian air berkisar antara 30 hingga 150 cm.

“Akibat kondisi tersebut, aktivitas masyarakat sangat bergantung pada perahu sampan yang dimiliki hampir setiap rumah tangga. Untuk ketersediaan air bersih, warga masih mengandalkan sumur bor yang hingga saat ini masih mencukupi kebutuhan dasar masyarakat,”ujarnya.

Untuk itu, di Kampung Srimenanti telah terbentuk satuan relawan tanggap bencana, diantaranya Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Camp Siaga, serta telah disiapkan satu unit perahu untuk mendukung upaya evakuasi. Hingga saat ini, kondisi banjir belum menunjukkan tanda – tanda surut.

Dalam rapat juga dibahas inventarisasi terhadap bantuan yang telah disediakan oleh BPBD. Kekurangan yang belum terakomodasi akan dipenuhi melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT). bantuan yang tidak dapat dibiayai oleh Pemerintah akan dikoordinasikan dengan Gerakan Pramuka, sebagaimana arahan dari Kwartir Daerah (Kwarda) Lampung.

Banjir tidak hanya berdampak pada permukiman warga, tetapi juga mengancam sektor pertanian, khususnya tanaman padi sawah dan perkebunan jagung, yang berpotensi mengalami gagal panen. Berdasarkan hasil asesmen BPBD, bantuan yang mendesak dibutuhkan oleh masyarakat meliputi kebutuhan pangan untuk berbuka puasa dan sahur, serta peralatan keselamatan seperti jaket pelampung (life jacket) guna menghadapi situasi darurat.

Di Kampung Srimenanti telah terbentuk satuan relawan tanggap bencana, diantaranya Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Camp Siaga, serta telah disiapkan satu unit perahu untuk mendukung upaya evakuasi. Hingga saat ini, kondisi banjir belum menunjukkan tanda-tanda surut.

Dalam rapat tersebut, dilakukan inventarisasi terhadap bantuan yang telah disediakan oleh BPBD. Kekurangan yang belum terakomodasi akan dipenuhi melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Sementara itu, bantuan yang tidak dapat dibiayai oleh Pemerintah akan dikoordinasikan dengan Gerakan Pramuka, sebagaimana arahan dari Kwartir Daerah (Kwarda) Lampung.

Arie Anthony juga mengintruksikan Tim Reaksi Cepat (TRC) agar segera melakukan asesmen langsung di lokasi terdampak. Hasil asesmen ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan status bencana, apakah masuk dalam kategori darurat atau tidak, untuk selanjutnya dilaporkan kepada Bupati Way Kanan guna penerbitan SK Status Bencana Darurat. (Leh).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

− 3 = 4