oleh

KSOP Kelas I Panjang Bekerjasama Dengan Politeknik Pelayaran Banten Menyelenggarakan Diklat

BANDAR LAMPUNG GS – Provinsi Lampung memiliki potensi kelautan yang besar. Potensi menjadi modal untuk menyejahterakan nelayan. Sebagai bentuk hadirnya Negara atau Pemerintah di Masyarakat, Pemerintah telah mencanangkan Program Prioritas Nasional antara lain Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan. Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Perhubungan melaksanakan kegiatan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) tentang keselamatan transportasi bagi masyarakat kurang mampu.

“Agar masyarakat dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan serta meningkatkan taraf hidup setelah bekerja nantinya, serta membudayakan dan meningkatkan keselamatan transportasi sehingga dapat meminimalisir kecelakaan dalam bertransportasi. Di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Propinsi Lampung. Senin (17/2/2020).

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang bekerjasama dengan Potiteknik Pelayaran Banten menyelenggarakan Diklat Pemberdayaan Masyarakat kepada awak kapal penangkap ikan tradisional (nelayan) dan awak kapal wisata tradisional berupa Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST KLM) sekaligus penerbitan Surat Keterangan Kecakapan berlayar sejauh 30 Mil (SKK 30 Mil).

Kepala KSOP Kelas I Panjang Andi Hartono mengatakan, kepada para peserta pelatihan agar dapat memanfaatkan Diklat ini untuk menambah ilmu dan pengetahuan sebagai bekal melaut, “pahami apa yang diberikan instruktur dan pelatih selama pelatihan berlangsung, semoga ilmu yang diperoleh dalam pelatihan ini bermanfaat dan memberikan nilai tambah serta meningkatkan kualitas dan taraf hidup serta kesejahteraan”.

“Kepada Jajaran Pemerintah Daerah setempat agar dapat membantu melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi serta memberikan masukan terhadap lulusan Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini. Dan kepada jajaran pimpinan Instansi Maritim se Propinsi Lampung untuk turut memperhatikan masyarakat kurang mampu melalui kegiatan yang memberi nilai tambah bagi kelangsungan kesejahteraan masyarakat, seperti membuat program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pembagian life jacket kepada para awak kapal tradisional. Jelasnya.

Selanjutnya diharapkan, target jumlah peserta dapat terselesaikan dalam semester I ini, namun kami tetap membuka pendaftaran kepada masyarakat, jika memang diperlukan dan jumlah peminatnya banyak, tak tertutup kemungkinan kami akan menambah kuota jumlah peserta pelatihan. Ucap Andi.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Sumbogo mengatakan, luas perairan laut Provinsi Lampung mencapai 24,820 km persegi atau 41,2 persen dari wilayah Lampung. Panjang garis pantainya, 1.105 km, dan memiliki 130 pulau kecil.

“Hal itu menjadi modal untuk kesejahteraan rakyat Lampung. Jika bisa mendayagunakan potensi tersebut, nelayan Lampung akan berjaya, program Gubernur Lampung tentang Lampung berjaya. Termasuk para petani berjaya dan nelayan harus berjaya. Terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pesawaran Akhmad Syafei, bertindak selaku perwakilan Pemerintah Daerah mengapresiasi dan sangat mendukung dengan adanya kegiatan DPM ini.

Pelatihan yang digelar selama tiga hari dari tanggal (17-19 Februari 2020, diikuti 250 nelayan dan awak kapal pariwisata dari Lampung Selatan, Pesawaran dan Bandar Lampung. (Arta).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

− 3 = 3