GRAHA SUARA – Virus pandemi corona merebak pertama kali pada tanggal 31 Desember 2019 Lalu, di wuhan cina. Pada tanggal tersebut, masyarakat belum menyadari akan sangat meluas dengan sangat cepat ke seluruh dunia. Banyak perusahaan yang mengkhawatirkan laporan keuangan 2020 yang mengakkibatkan lambatnya ekonomi karena virus ini.
Akibat pandemi covid-19 itu berdampak pada laporan keuangan 2020 :
pendapatan perusahaan yang akan menurun dibandingkan dengan yang dikeluarkan masyarakat yang turun dan yang dikeluarkan. Pengukuran komposisi. Pandemi covid-19 ini sangat bergantung pada rantai pasokan (supplay chain) perusahaan yang sangat membutuhkan bahan baku dari cina. Sehingga menyebabkan harga bahan baku melambung tinggi dikarenakan kelangkaan pada barang yang dapat meningkatkan harga pokok penjualan, Pengukuran imbalan kerja.
Dimana beberapa perusahaan mungkin akan memutuskan atau mengurangi jumlah tenaga kerja untuk menyeimbangkan aktivitas yang menurun. Dengan hal tersebut berdampak pada pengukuran ketimpangan kerja perusahaan.
Dampak perubahan kurs pada laporan keuangan yaitu nilai tukar rupiah yang menurun terhadap dolar selama pandemi covid-19 ini yang dapat mempengaruhi laporan keuangan. Laba perusahaan yang mungkin akan menurun karena pandemi covid-19.
Terkait dengan pandemi covid-19 ini dapat memberikan pengaruh juga terhadap penurunan suku bunga dan biaya pendanaan lainnya yang dapat memperlambat ekonomi. Pandemi covid-19 menghantam sektor perbankan ASEAN yang melalui pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah, yang mengakibatkan perlambatan pertumbuhan kredit dan berujung pada menurunnya profitabilits industry perbankan mengingat china merupakan pemasok terbesar. Selain itu, ekspor juga akan tertahan dan investasi pun menurun yang disebabkan penutupan akses keluar masuk orang dari dan ke Indonesia.
Yang menyebabkan masyarakat cenderung meningkatkan konsumsi kebutuhan pokok (basic need) dan menunda konsumsi lainnya. Tak lepas dari pandemic covid-19 ini struktur ekonomi masyarakat yang masih mendominasi di kalangan menengah. Sedangkan laju konsumsi pemerintah di proyeksi tetap tumbuh baik karena kebijakan paket stimulus ekonomi yang menopang daya beli masyarakat.
Prospek ekspor ini dipengaruhi dengan perlambatan kinerja impor yang lebih dibandingkan dengan perlambatan kinerja ekspor.
Akibat penurunan itu kinerja perdagangan barang yang mendorong peningkatan CAD. Penurunan resiko ini mendorong peralihan investasi pada safe haven, potensi penurunan penerimaan antara lain dari bea masuk dan PNBP SDA. pemerintah berharap tekanan ini bisa mereda di kuartal pertama 2020 dan memerintahkan cabinet untuk fokus pada mitigasi dampak pada perlemahan ekonomi global terhadap pertumbuhan dan perdagangan global.
NAMA : REPI OKTOPINA
NPM : 1751020097
JURUSAN : PS C
DOSEN : MUHAMMAD IQBAL FASA.
Komentar