TULANG BAWANG GS – berdasarkan keluhan masyarakat terkait kelangkaan pupuk bersubsidi, namun ada beberapa kiyos pupuk melakukan penjualan pupuk bersubsidi dengan melebihi Harga eceran tertinggi (HET), serta penjualan tersebut tidak ada nama kelompok tani dan tidak berdasarkan RDKK.
Salah satunya di kios pupuk kampung Astra kasestra kabupaten Tulang Bawang (Tuba) menurut beberapa petani mengatakan, penjualan pupuk di kampung kami melebihi Het kami beli pupuk setengah bulan yang lalu orea 50Kg poska 50Kg satu paket itu Rp500ribu, serta ada beberapa petani yang masuk dalam kelompok tani malahan tidak dapet pupuk bersubsidi.
“Kalau masih dua bulan kemarin pupuk subsidi di jual mereka harga Rp 200 ribu- Rp 210 ribu, kemasan 50kg orea poska setelah pupuk itu turun di kelompok tani malah ada beberapa petani yang tidak dapet pupuk tersebut. Dan pupuk bersubsidi di jual dengan harga Rp 500 ribu satu paket kemasan 50kg orea poska”. Ungkap narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya
Lanjutnya, “saat anggota kelompok tani menanyakan kenapa anggota kelompok tani di kampung astra kasestra tidak dapat semua, padahal pupuk itu ada malah mereka bilang di Menggala ada kelompok tani, kampung tua ada, portal juga ada”. Terangnya.
Ditempat terpisah pemilik kios pupuk Paimin saat di konfirmasi di kiosnya Kamis (25/4/2024) mengatakan, tidak tau menau terkait pupuk subsidi siapa yang dapet dan hanya menjual saja.
“Terkait nama kelompok tani di kampung ini saya gak tau ya mas. Saya hanya menjualnya kepetani dan juga siapa yang dapet saya juga gak, tau toko saya di sewakan sama distributor pupuk rudi, saya hanya dapet seribu dalam kemasan karung 50 kg RDKK nya juga sya gak tau mas”. Ungkap Paimin pemilik kios
Namun saat tim media menanyakan berapa harga penjualan pupuk di kiosnya beliau tidak menjawab dan beliau selalu membela diri.
“Kios saya hanya di sewakan dengan distributornya jadi saya tidak tau menau, kalau masalah ini kalau mau lebih jelas mas nya ngomong sama Rudi distributor nya”. Kilah pemilik kios Paimin.
Kemudian,dalam hal ini distributor Rudi di konfirmasi melalui via telpon mengatakan, Kalau masalah Het itu memang benar kami menjual di atas harga Het, masalah harga RDKK nya ada semua kalau mau lebih jelas RDKK nya ke DPRD.
“Saya hanya penyaluran nya yang punya pupuk itu wandra orang gunung sakti menggala, memang benar kami jual di atas harga Het, kalau di jual dengan harga Het tentu nya semua orang gak mau bang, belum Tran portasi, sewa gudang ongkos mobil, kalou Abang mau lebih jelas Tanya aja sama Wandra bang beliau yang lebih jelas masalah RDKK atau pun kelompok tani tanya sama beliau bang”. Kata Rudi penyalur pupuk subsidi.
Namun di tempat terpisah wandra saat di temui di rumah nya membenarkan, bahwa bener kios tersebut punya beliau masalah harga pupuk bersubsidi memang di atas harga Het.
“Kalau masalah harga tanya aja sama petani disana berapa saya jual dan sekarang udah beda, yang ngambil pupuk subsidi harus bawak KTP nya atau KK , RDKK nya juga ada”. Ungkapnya.
Sedangkan hasil temuin tim di lapang pepuk tersebut di jual bebas tidak menggunakan KK dan KTP, sedangkan pembeli tidak termasuk anggota gapokta.
Sampai berita ini terbitkan, di mohon untuk kiranya aparat penegak hukum segera menindak lanjuti pepuk bersubsidi diduga di jual gelap dan melebihi Het. (Gus).
Komentar