BANDAR LAMPUNG GS – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Lampung menggelar acara Bank Indonesia Bersama Media (BBM) Triwulan II 2024, Kegiatan yang mengusung tema, Strategi Penguatan Permintaan Domestik di Tengah Ketidakpastian Global, diikuti ratusan awak media. di Hotel Bukit Randu, Rabu (8/5/2024).
Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung Junanto Herdiawan mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memperkuat hubungan dengan media di Lampung dan mendorong media menyajikan berita yang berimbang serta optimis. Masyarakat perlu diberi pemberitaan yang berimbang dan optimis, karena di tengah perkembangan media sosial dan era digital saat ini, media berperan sebagai sumber pemberitaan yang terpercaya.
Lanjut Junanto, Pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan pertama sebesar 3,3%. Ada beberapa faktor yang masih bisa tumbuh yang menopang ekonomi daerah. Saya yakin di triwulan berikutnya bisa terus tumbuh hingga 4,8 persen, Karena itu, BI mendorong sektor investasi untuk mengakselerasi pertumbuhan perekonomian. Ungkapnya.
Sementara itu Ekonom Senior BI Provinsi Lampung Fiskara Indawan dalam diskusi tersebut menyoroti perkembangan dan prospek perekonomian di Lampung, karena investasi di Lampung pada triwulan I tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan triwulan I tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan menurunya Penanaman Modal Asing (PMA) diikuti dengan menurunya Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN ) 3,23 persen (yoy). Diharapkan perekonomian Lampung pada 2024 bisa mencapai kisaran 4,7 persen dan tahun berada di level sebelum pandemi. Pungkasnya.
Sementara, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI Provinsi Lampung Arry Priyanto, membahas perkembangan digitalisasi sistem pembayaran, dengan fokus pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global, BI terus memperkuat bauran kebijakan salah satunya kebijakan memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran serta penguatan literasi digital.
“Saat ini BI telah membangun konektivitas pembayaran (ASEAN Payment Connectivity) sehingga QRIS dapat digunakan di negara lain, seperti Thailand, Malaysia dan Singapura”. (Ta).
Komentar