oleh

Bea Cukai Sumbagbar Merealisasikan Capaian Penerimaan 105,29%

BANDAR LAMPUNG GS – Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sumatera Bagian Barat (Sumbagbar) merealisasikan capaian penerimaan sebesar Rp.5,415 triliun lebih atau 105,29 perse

Kepala Kanwil Bea Cukai Sumbagbar Azhar Rasyidi mengatakan, dalam perannya sebagai pemungut penerimaan negara di sektor kepabeanan dan cukai, Kanwil bea cukai Sumbagbar dibebankan target penerimaan sebesar Rp.5.143.050.424.000 (Rp.5,143 triliun). “Realisasi yang berhasil dicapai adalah Rp.5.415.120.024.268 (Rp.5,415 triliun) atau tercapai 105,29 persen”.

Lanjut Azhar dalam Ngopi Santai Bareng Media dan Humas bea cukai di pelataran kantornya, Hasil tersebut merupakan realisasi penerimaan hingga 30 November 2022. Secara year on year capaian penerimaan ini tumbuh positif Rp.1,064 triliun (24,46 persen) dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2021. Rincian penerimaan bersumber dari bea masuk, bea keluar dan cukai. Secara lebih detail penerimaan bea masuk tahun 2022 terealisasi Rp.315,1 milyar lebih dari yang ditargetkan Rp.295,9 milyar lebih. Katanya. Rabu (14/12/2022).

Kemudian Penerimaan bea keluar terealisasi Rp.5,098 triliun lebih dari target Rp.4,857 triliun lebih. Selain itu penerimaan cukai terealisasi Rp.1,785 milyar lebih dari target Rp.30,6 jutaan. Katanya.

Sedangkan Kasi Bimbingan Kepatuhan dan Humas bea cukai Sumbagbar Ichlas Nasution mengatakan, beberapa komoditas impor utama yang menjadi penopang penerimaan antara lain gula, beras dan bahan pakan ternak. Hingga 30 November 2022, bea masuk mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 13,78 persen (yoy). Nilai penurunan pada realisasi penerimaan bea masuk sebesar Rp.50,37 milyar. Ini lantaran bergantung pada kuota impor yang disetujui kementerian/lembaga terkait.

Pada sisi ekspor, beberapa komoditas utama yang menopang penerimaan pada tahun 2022 antara lain Produk CPO, Cangkang Sawit, dan Palm Kernel Expeller (Bungkil), Sementara terkait realisasi penerimaan bea keluar mengalami peningkatan (yoy) 27,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai realisasi peningkatan penerimaan bea keluar tersebut mencapai Rp 1.112 milyar. Hal ini didukung dengan harga CPO dan produk turunannya yang terbilang cukup tinggi untuk periode 16 sampai 30 November 2022. Urainya. (Ta).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

67 − 64 =